Social Icons

Pages

About me

sebuah nama sebuah serita dan seutas mimpi......

Selasa, 03 Mei 2011

vaccum fryer dan vaccum packaging


I. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris, sehingga memiliki kekayaan di bidang pertanian yang sangat besar, karena beragamnya tanaman pertanian yang dapat hidup di negeri ini. Hal ini menyebabkan melimpahnya hasil panen pertanian yang perlu untuk di berdayakan. Karena banyak hasil pertanian yang terbuang secara sia-sia ataupun banyak yang di exsport ke negara yang lebih maju, karena kurangnya peng
etahuan tentang tata cara pengolahanya. Sehingga hasil panen tersebut dapat di optimalkan menjadi sebuah produk yang memiliki keunggulan dan mampu memenuhi tuntutan publik sebagai bahan pangan yang layak untuk di konsumsi. Di abad teknologi sekarang ini, teknologi hasil pertanian merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang sangat penting bahkan sangat berpengaruh dalam kehidupan. Ilmu ini sangat penting bagi pengadaan proses-proses produksi pertanian, sadar atau tidak setiap hari kita pasti mengkonsumsi produk olahan hasil dari teknologi hasil pertanian. Dengan kemajuan teknologi, segala hal bisa menjadi mudah termasuk dalam proses pengolahan hasil pertanian. Di dalam teknologi hasil pertanian selain mempelajari hasil olah teknologi pangan, juga mempelajari tentang alat dan mesin pengolahannya.
Pada mulanya ilmu tentang alat dan mesin-mesin teknologi hasil pertanian ini hanya mencakup ruang lingkup yang sangat sempit, tetapi kemudian berkembang dengan pesat, sehingga pada akhirnya dijadikan sebagai salah satu mata kuliah wajib di perguruan tinggi, khususnya di fakultas pertanian. Alat dan mesin-mesin teknologi hasil pertanian ini merupakan sarana pendukung dalam pelaksanaan proses pengolahan hasil pertanian, yang meliputi: bagian-bagian utama mesin berikut fungsi dari bagian utamanya, mekanisme bekerjanya alat, cara pengoperasiannya, cara-cara pengaturan alat sesuai persyaratan yang ditetapkan, cara perbaikan, dan inovasi (termasuk rekayasa) dan penampilan teknis mesin-mesin teknologi hasil pertanian. Adapun pembinaan kepada mahasiswa dilakukan dengan cara mengenalkan, kemudian diarahkan dan diberi pembinaan secara intensif dalam hal ketepatan menggunakan alat dan mesin-mesin teknologi hasil pertanian, terutama banyaknya proses pengolahan yang dibutuhkan sebagai upaya pendukung pemakaian alat dan mesin tersebut. Secara akademis mata kuliah dasar-dasar teknologi dan mekanisasi pertanian menuntut setiap mahasiswa untuk berperan serta mengambil, mempelajari, dan mendalami teknologi alat dan mesin ini.
Binaan bidang ilmu ini pada akhirnya dilakukan melalui praktikum, program ini dilaksanakan dengan menerapkan kemampuan akademis mata kuliah alat dan mesin teknologi hasil pertanian. Sehingga mahasiswa tergerak secara konstruktif oleh motivasi mengembangkan pengetahuan lebih daripada pendalaman yang dipelajari tersebut.
Berdasarkan dengan hal di atas, maka, praktikum pengenalan alat penggorengan hampa (Vaccum Fryer) dan pengemasan hampa (Vaccum Packaging) ini perlu dilakukan untuk dapat mengetahui prinsip kerja alat tersebut dan cara menggunakan alat penggorengan hampa dan pengemasan hampa yang penting untuk membantu dalam proses pengolahan hasil pertanian.
2.2 Tujuan dan Kegunaan
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mengenal, mengetahui, dan paling tidak dapat mengoperasikan bermacam-macam alat dan mesin pengolahan hasil pertanian yang dipraktikumkan.

A.  Kegunaan
Kegunaan dari praktikum ini yaitu untuk dapat mengetahui jenis-jenis alat penggorengan hampa (Vacum Fryer) maupun pengemasan hampa (Vacum packaging), serta dapat mengetahui fungsi dan cara penggunaannya masing-masing.





















II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Vaccum Fryer
Penggorengan merupakan salah satu meode pengeringan bahan pangan dengan menggunakan minyak sebagai media pindah panas. Sistem penggorengan celup merupakan salah satu cara penggorengan yang paling banyak dilakukan dalam kegiatan pengeringan bahan pangan. Penggorengan sistem celup, bahan dikelilingi oleh minyak goreng dengan urutan perilaku sebagai berikut : 1). Air yang terletak di permukaan bahan akan membentuk uap; 2). Suhu minyak turun; 3). Panas yang diberikan menimbulkan reaksi dari komponen bahan dan minyak; 4). Pengeringan di permukaan bahan dan penyerapan minyak diikuti pembentukan aroma                      dan tekstur (Anonim, 2011).
Metode penggorengan hampa dalam pengeringan bahan pangan memiliki nilai lebih karena akan terjadi penurunan laju kerusakan minyak dan bahan. Pada penggorengan hampa air akan dapat diuapkan pada suhu yang relatif rendah sebanding dengan penghampaan ruang penggorengan. Pada penggorengan dengan menggunakan tekanan hampa minyak goreng dapat dipergunakan secara               berulang  (Soedijanto, 1971).
2.2 Vaccum Packaging
Vacuum Packing adalah metode untuk menyimpan makanan dan menyajikannya untuk dijual. tepat jenis makanan disimpan dalam lingkungan pengap, biasanya dalam paket udara-ketat atau botol untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Lingkungan vakum menghilangkan oksigen atmosfer, melindungi makanan dari merusak dengan membatasi pertumbuhan bakteri aerobik atau jamur, dan mencegah penguapan komponen volatile. Vacuum kemasan ini biasanya digunakan untuk penyimpanan jangka panjang dari makanan kering seperti sereal, kacang-kacangan, sembuh daging, keju, ikan asap, kopi, dan keripik kentang (keripik). Hal ini juga untuk penyimpanan makanan segar seperti sayuran, daging, dan cairan seperti sup dalam jangka pendek karena kondisi vakum tidak dapat menghentikan bakteri dari mendapatkan air yang dapat mendorong pertumbuhan mereka. makanan kemasan Vacuum dapat memperpanjang hidupnya                          hingga 3-5 kali (Anonim, 2011).
Vacuum kemasan ini juga digunakan untuk mengurangi sangat sebagian besar barang-barang non-makanan. Sebagai contoh, pakaian dan selimut dapat disimpan dalam kantong dievakuasi dengan vacuum cleaner domestik atau vacuum sealer khusus. Teknik ini kadang-kadang digunakan untuk limbah rumah tangga kompak, misalnya di mana biaya dibuat untuk setiap tas penuh dikumpulkan. Vacuum kemasan dapat digunakan untuk mengurangi sebagian besar item tertiup juga. Vacuum produk kemasan menggunakan kantong plastik, tabung, botol, atau botol tukang yang tersedia untuk digunakan di rumah (Soedijanto, 1971).










III. METODOLOGI
3.1    Waktu dan Tempat
Praktikum mengenai pengenalan alat penggorengan hampa (Vaccum Fryer) dan pengemasan hampa (Vaccum Packaging) ini dilaksanakan pada hari Senin, 2 Mei 2011 pukul 10.00-Selesai bertempat di Laboratorium Ilmu dan Teknologi pangan hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.2    Alat
Alat yang digunakan pada praktikum pengenalan alat penggorengan hampa (Vaccum Fryer) dan pengemasan hampa (Vaccum Packaging) ini seperti alat penggorengan dan alat pengemasan serta alat tulis menulis.
3.3 Metode Percobaan
       Dalam praktikum pengenalan alat penggorengan hampa (Vaccum Fryer) dan pengemasan hampa (Vaccum Packaging), adapun prosedur dalam percobaan ini yaitu antara lain :
1. Memperhatikan penjelasan mengenai pengenalan alat penggorengan hampa (Vaccum Fryer) dan pengemasan hampa (Vaccum Packaging) dari Asisten.
2. Mengenal dan memahami tentang prinsip kerja serta fungsi dan kegunaannya dari penjelasan Asisten.
3. Mencatat nama dan spesifikasi dari alat penggorengan dan pengemasan.
4. Mengambil gambar dari alat penggorengan dan pengemasan tersebut.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
4.2 PEMBAHASAN














V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum kali ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
1.         Mesin Vacuum Frying atau Mesin PenggorengHampa (Vacuum Fryer) adalah mesin produksi untuk membuat aneka keripik buah dan keripik sayur dengan sistem penggorengan vakum.
2.         Vacuum Packing adalah metode untuk menyimpan makanan dan menyajikannya untuk dijual. tepat jenis makanan disimpan dalam lingkungan pengap, biasanya dalam paket udara-ketat atau botol untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme.
3.         Pengaturan alat penggorengan dan pengemasan yang baik akan menghasilkan hasil produksi yang baik dan juga perlu adanya pengaturan keceptan mesin penggorengan dan pengemasan agar hasilnya dapat maksimal dengan baik.                                                         
5.2    Saran
Adapun saran yang ingin saya sampaikan  adalah: Pelaksanaan yang baik yaitu pada saat praktikan dapat mencobanya langsung di tempat praktikum maupun dapat juga mencobanya di rumah dengan peralatan seadanya.





DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011. Mekanisasi Pertanian. http://fitoremediasi.blogspot.com/2009/02/mekanisasi-pertanian mekanisasi.html. Diakses pada hari Kamis, 29 Oktober 2009.
Anonim  2011. Pengenalan alat dan mesin pertanian. http://docs.google.com/gview?a=v&q=cache:K1dz5itXDmIJ:bos.fkip.uns.ac.id  pub/ono/pendidikan/materi-kejuruan/pertanian/mekanisasi pertanian/pengenalan_alat_dan_mesin_pertanian. Diakses pada hari Kamis, 29 Oktober 2009.
Anonim. 2011. Aspek Dukungan Mekanisasi Pertanian. http://www.litbang.deptan.go.id/special/komoditas/files/0104-MEKTAN.pdf. Diakses pada hari Kamis, 29 Oktober 2009.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar